Berisi makalah Mata Kuliah Qur'an Hadits, Ulumul Qur'an, Pendidikan Agama Islam, Aqidah Akhlak, Materi & Ushul Fiqh, Psikologi, Ekonomi Syariah, Bahasa Indonesia, Media Pembelajaran, Metode dan Strategi Pembelajaran, Metodologi Penelitian, Desain Pembelajaran dan lainnya. (Dalam beberapa makalah terlihat ada simbol-simbol aneh, itu adalah ayat Al-Qur'an, jika perangkat anda terinstall teks arab, maka ketika di download atau copas ke perangkat anda ayatnya akan muncul).
Sunday, December 23, 2018
Thursday, December 20, 2018
Monday, November 19, 2018
Saturday, October 20, 2018
Makalah Lembaga Keuangan Syariah Non Bank (2)
UNTUK MENDOWNLOAD MAKALAH INI, LINK DOWNLOADNYA ADA DI BAGIAN PALING BAWAH, SILAKAN DI SCROLL TURUN
Thursday, October 18, 2018
Monday, October 15, 2018
Makalah Pengelolaan Lingkungan Belajar Indoor
UNTUK
MENDOWNLOAD MAKALAH INI, LINK DOWNLOADNYA ADA DI BAGIAN PALING BAWAH, SILAKAN
DI SCROLL TURUN
Tuesday, October 9, 2018
Makalah Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pada dasarnya tulisan ilmiah merupakan tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisnnya. Selain itu, bahasanya pun harus santun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Karya tulis ilmiah merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, atau karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan pada kegiatan-kegiataan ilmiah (penelitian lapangan, percobaan laboratorium, telah buku / library research, dan lain-lain ).
Persyaratan ilmiah dalam kaarya ilmiah terletak pada kaidah-kaidah yang digunakan dalam penyusunannya. Karya ilmiah mempergunakan metode ilmiah, bahasa buku, tata tulis ilmiah, dan prinsip-prinsip keilmuan lain. Prinsip- prinsip keimuan lain. Prinsip-prinsip keilmuan tersebut, menurut Maryadi (2004:15), antara lain: bersifat obyektif logis, empiris, sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Karya ilmiah tidak hanya mencakup kajian secara profesional terhadap suatu masalah yang dilakukan oleh ahlinya secara profesional.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian karya tulis ilmiah?
2. Apa saja jenis karya tulis ilmiah?
3. Apa ciri-ciri karya tulis ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian karya tulis ilmiah.
2. Untuk mengetahui jenis karya tulis ilmiah.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri karya tulis ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Jenis karya ilmiah berupa makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.
Karya tulis ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang santun, bahasa dan isinya dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya. Dengan kata lain karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran ke dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan atau metode ilmu pengetahuan. Sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat pendidikan serta didokumentasikan di perpustakaan sekolah.
Suatu karya tulis baru dapat disebut karya tulis ilmiah apabila sedikitnya memenuhi tiga syarat, yakni:
1. Isi kajianya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah;
2. Langkah-langkah kegiatannya dijiwai atau menggunakan metode berfikir ilmiah;
3. Sosok tampilannya sesuai dan telah mempunyai persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
B. Jenis-jenis Karya Ilmiah
1. Makalah
a. Pengertian Makalah
Makalah adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk di terbitkan; atau karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Makalah adalah karya tulis yang yang memerlukan studi baku secara langsung, misalnya melalui observasi lapangan, maupun tidak langsung (studi kepustakaan).
Makalah membuat dan mengkaji suatu makalah dengan mengunakan kaidah keilmiahan, metode ilmiah, bahasa baku dan tata tulis ilmiah, dan bersifat objektif-sistematis-lugas-jelas-konsisten-logis-empiris (berdasarkan fakta).
Menurut finoza dalam Almasyah, seperti tulisan lainya (skripsi,tesis atau disertasi), penulisan makalah harus mengikuti aturan baku (formal) dan memiliki sejumlah persyaratan khusus menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Makalah adalah tulisan resmi atas suatu tulisan pokok yang di maksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan yang sering disusunan untuk diterbitkan, yang berisi uraian dari topik yang membahas suatu uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan di suatu seminar.
b. Persiapan menulis makalah
1) Penentuan pokok makalah
Penentuan pokok masalah yang akan dibahas dalam makalah harus berhubungan dengan disiplin ilmu yang akan di kembangkan menjadi profesi mahasiswa yang bersangkutan. Pokok masalah itu dapat berupa hal-hal yang berhubungan bidang studi yang merupakan mata kuliah komponen jurusan dan fakultas.
2) Menentukan topik
a) Topik dapat di kembangkan dan bermanfaat untuk di jadikan makalah.
b) Topik menarik perhatian pembaca dan minta penulis.
c) Topik yang di kuasai harus di kuasai dan dan tidak terlalu di anggap asing.
d) Bahan untuk menulis makalah mudah di peroleh dan sesuai dengan topik yang diinginkan.
3) Membatasi topik
c. Penyusunan Kerangka Makalah
Makalah membahas sebuah topik yang terkait dengan perkuliahan atau tema dalam suatu seminar, simposium, kongres, atau seminar dan lokakarya.
1) Makalah ilmiah (scientific paper). Makalah ilmiah adalah kartya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan pada informasi, data atau hasil penelitian yang di tunjukan untuk golongan pembaca masyarakat tertentu atau pada kejadian (event) tertentu pula, seperti makalah seminar, makalah lokakarya. Makalah ilmiah ini dapat di gunakan sebagai masukan untuk keputusan yang akan di ambil oleh pembaca.
2) Makalah simesterial (trem paper). Makalah ini biasanya berhubungan dengan suatu kegiatan pendidikan dan merupakan rangkuman dalam suatu periode pendidikan (trem) tertentu. Tergantung pada mata kuliah, trem paper dapat di lakukan dengan penelitian ( dengan mengunakan data sekunder atau data primer) atau tidak.
d. Sistematika
Secara garis besar, sistematika penulisan makalah terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi (batang tubuh) dan penutup. Pendahuluan membuat persoalan yang akan dibahas, yang meliputi latar belakang masalah, masalah, dan tujuan penulisan.
Bagian-bagian makalah yang diseminarkan dapat berupa makalah hasil penelitian dan bukan hasil penelitian (konseptual).
Berikut ini sistematika makalah hasil penelitan (1) judul (2) kata pengantar (3) daftar isi (4) abstrak (5) pendahuluan (6) kajian literatur (7) metode (8) hasil dan analisis (9) simpulan dan saran (10) daftar rujukan/acuan (11) lampiran (jika ada).
Inti sistematika makalah konseptual meliputi (1)Judul, Pendahuluan/Latar Belakang Masalah dan Tujuan, (2) Abstarak (3) Pembahasan (dirinci data beberapa judul subbab), (4) Simpulan dan Sararan, (5) Daftar Rujukan, (6) Lampiran (Jika ada).
e. Tahapan penulisan
1) Memilih topik,
2) Menentukan tujuan,
3) Membuat kerangka,
4) Menetapkan tesis.
f. Ciri-ciri makalah:
1) Logis
2) Objektif
3) Sistematis
4) Jelas
5) Kebenaran dapat di uji
g. Jenis makalah:
1) Makalah studi
2) Makalah kerja
3) Makalah kajian.
2. Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal adalah karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu tersebut. Artikel jurnal diklasifikasi kedalam dua kategori: pertama artikel ilmiah yang bertujuan untuk membuka forum diskusi, argumentasi, analisis dan sintesis sejumlah pendapat dan sintesis sejumlah pendapat dan temuan para ahli dan pemerhati dalam kajian ilmu tertentu yang sama-sama di tekuninya. Kedua artikel yang berisi kajian hasil penelitiana. Kesimpulan jenis kedua ini terkait dengan variabel bebas da variabel terkait yang di teliti.
3. Skripsi
a. Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah sebagai cara untuk mendapatkan gelar sarjana. Oleh sebab itu, bagi mahasiswa S.1 di wajibkan (kecuali bagi mahasiswa yang menganggap jurusan makalah) untuk menulis skripsi sebagian tugas akhir dan syarat menjadi seorang sarjana. Skripsi bukanlah laporan, hal ini berarti skripsi bertolak dari keinginan untuk mengemukakan penafsiran dan analisis kenyataan. Skripsi adalah suatu karya ilmiah yang menyajikan fakta serta mengulas suatu topik yang lebih rinci dan mendalam, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana(strata satu/ S1).
Penulisan skripsi merupakan bukti kemampuan akademik bagi semua mahasiswa dalam bidang penelitian sesuai dengan keahlian masing-masing. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana pendidikan dillingkungan universitas perguruan tinggi dan diseluruh dunia. Pada hakikatnya, skripsi atau bentuk karya ilmiah adalah bentuk laporan dari satu jenis evaluasi terhadap pernyataan empirik, pernyataan obyektif yang disetujui melalui penelitian.
b. Tujuan Menulis Skripsi
Pada dasarnya, banyak yang dapat kita peroleh dengan menulis skripsi bagi mahasiswa. Salah satu tujuannya tujuan penulisan skripsi adalah melatih dan membentuk ketrampilan siswa dalam bidang tertentu yang dimintainya sehingga mampu menjadi seorang sarjana yang handal dalam bidangnya.
Tujuan lainnya menulis skripsi adalah:
1) Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.
2) Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan masalah, mengolah data, mengumpulkan data, menganalisis, menarik suatu kesimpulan.
3) Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu.
4. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
Karangan ilmiah membutuhkan kalimat tesis. Sesunguhnya, kalimat tesis itu identik dengan tema karangan. Tema karangn lazimnya tidak di tuliskan secara eksplisit ketika orang sedang menulis atau sedang mengarang, tetapi hanya dijadikan piranti bayangan jiwa karangan yang akan menuntun penulis atau pengarang itu untuk menyelesaikan tugasnya. Ibarat ide pokok dalam sebuah paragraf, yang juga tidak pernah di tuliskan, tema karangan pun demikian.
Adapun bentuk yang secara teknis dinyatakan adalah kalimat tesis. Jadi ibaratnya, kalimat tesis dalam sebuah karangan atau tulisan itu adalah kalimat utama atau kalimat pokok paragraf, sedangkan tema karangan itu identik dengan ide pokok paragraf. Kalimat tesis itu adalah rumusanya harus merupakan gabung antara tema karangan dan tujuan karangan atau tulis. Sebuah karangan atau tulisan pasti dibuat dengan tujuan tertentu.
5. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiyah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penilis berdasarkan data dan fakta yang sahih ( valid ) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penilisnya dari sanggahan pemuji, penilisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Disertasi adalah karya tulis akademik hasil setudi atau penelitian lebih mendalam yang dilakukanbagi secara mandiri serta resensi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan, atau penemuan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui jawabanya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang dipandang telah ma[pan dibidang ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilakukan oleh calon doktor (S-3) dibawh pengawasan promotornya. Disertasi disusun berdasarkan karangan pemikiran baru yang mengacu kepada teori-teori orang lain yang di kemukakan sebelumnya, namun kerangka pemikiratersebut di formulasikan sendiri olehpenulisnya (original). Dengan demikian, disertasi akan memberikan suatu keasliyan kepada ilmu dan pengetahuan melalui analisis yang baru, menhasilkan simpuln-simpulan baru an bahkan bila mungkin menghasilkan temuan baru berupa teori dan konsep. Demikian pul data yang dikumpulkan dengan dianalisis dengan metode yang lebih konpleks. (multi variate).
6. Buku ilmiah
Buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi bahan pelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Bukku tersebut dapat berupa buku pelajaran, modul, diktat dan karya terjemahan atau saduran.
C. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Ada banyak jenis karya tulis ilmiah, di antaranya yaitu:
1. Makalah
2. Artikel Jurnal Ilmiah
3. Skripsi
4. Disertasi
5. Buku ilmiah
Berikut ini beberapa ciri karya tulis ilmiah:
1. Struktur sajian
2. Komponen dan substansi
3. Sikap penulis
4. Penggunaan bahasa
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami uraikan tentang karya tulis ilmiah, kami menyarankan kepada teman-teman yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang kedua sifat tersebut untuk mencari referensi melalui berbagai media yang tersedia.
Friday, September 21, 2018
Wednesday, September 19, 2018
Makalah Hadits Sebagai Sumber Ajaran Agama Islam 1
UNTUK
MENDOWNLOAD MAKALAH INI, LINK DOWNLOADNYA ADA DI BAGIAN PALING BAWAH, SILAKAN
DI SCROLL TURUN
Download makalah ini DISINI
Wednesday, August 15, 2018
Makalah Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
UNTUK
MENDOWNLOAD MAKALAH INI, LINK DOWNLOADNYA ADA DI BAGIAN PALING BAWAH, SILAKAN
DI SCROLL TURUN
Saturday, April 21, 2018
Friday, April 13, 2018
Tuesday, April 3, 2018
Monday, March 19, 2018
Sunday, March 18, 2018
Thursday, March 15, 2018
Wednesday, March 14, 2018
Tuesday, March 13, 2018
Makalah Analisis Pengelolaan Kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sekolah adalah tempat belajar bagi
siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah
membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Kondisi
belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana
pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai
tujuan pelajaran.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi
dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan
secara langsung menggiatkan siswa mencapai tujuan seperti menelaah kebutuhan
siswa, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan pelajaran kepada siswa,
mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai kemajuan siswa adalah contoh-contoh
kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan
mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Memberi ganjaran dengan segera,
mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan aturan
permainan dalam kegiatan kelompok adalah contoh-contoh kegiatan mengelola
kelas.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan
pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas.
Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak
sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Karena itu,
pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting.
Pengelolaan kelas menjadi tugas dan
tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas
demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut
secara profesional mengelola kelas sehingga terciptanya suasana kelas yang
kondusif guna menunjang proses pembelajaran yang optimal menuntut kemampuan
guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan menerapkan pendekatan yang
dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian pengelolaan kelas?
2.
Apa
urgensi pengelolaan kelas?
3.
Apa
ruang lingkup pengelolaan kelas?
4.
Apa
tujuan pengelolaan kelas?
5.
Bagaimana
prinsip-prinsip pengelolaan kelas?
6.
Bagaimana
indikator pengelolaan kelas yang baik?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
2. Untuk mengetahui pentingnya pengelolaan kelas.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pengelolaan kelas.
4. Untuk mengetahui tujuan pengelolaan kelas.
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan kelas.
6. Untuk mengetahui indikator pengelolaan kelas yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pengelolaan Kelas
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi
dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegagalan seorang guru
mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru
mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid
rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan
mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan
kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan.
Pengelolaan kelas menurut Ahmad Rohani
adalah merujuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan, penghentian
tigkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran bagi ketetapan waktu penyelesaian tugas, dan sebagainya).
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang
membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana
kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono,
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu rangkaian tingkah laku yang kompleks, di
mana guru dituntut untuk mengembangkan dan mengatur kondisi kelas yang akan
memungkinkan siswa mencapai tujuan belajar yang efisien.
Dengan demikian, pengelolaan kelas
adalah merupakan kegiatan yang berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam
pengelolaan kelas ini termasuk pula menertibkan peserta didik yang melakukan
berbagai kegiatan yang tidak ada hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar,
atau suatu kegiatan yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
B.
Pentingnya
Pengelolaan Kelas
Pendidikan merupakan kunci dari masa
depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Oleh sebab itu, manusia
dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Pendidikan mempunyai peranan penting
untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan
bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang
sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang
berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Dalam pendidikan Indonesia yang
berasaskan pendidikan seumur hidup, semua materi pelajaran harus diprogramkan
secara sistematis dan berencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian bangsa, membina kewarganegaraan, serta memelihara dan
mengembangkan budaya bangsa.
Kelas, merupakan suatu lingkungan
belajar yang diciptakan berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunitas
siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan merupakan
kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses
pembelajaran yang akseptabel (acceptable).
Guru, berperan sebagai pengelola proses
belajar-mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan
kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses
belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan
yang harus mereka capai.
Proses belajar-mengajar dalam kelas
hakikatnya akan melibatkan semua unsur yang ada dalam sekolah yang bersangkutan
akan tetapi secara langsung akan terlibat hal-hal sebagai berikut:
1. Guru sebagai
pendidik
2. Murid sebagai yang
dididik
3. Alat-alat yang
dipakai
4. Situasi dalam dan
lingkungan kelas
5. Kelas itu sendiri
6. Dan hal lainnya
yang sewaktu-waktu terjadi.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi
interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan
baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan
semangat belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan
guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan
pengorganisasian kelas yang memadai.
C.
Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola
kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah
yang perlu diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah bersifat menantang dan
memacu siswa untuk belajar, memberikan rasa ramah dan kepuasan dalam mencapai
tujuan.
Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai
pendekatan pengelolaan kelas dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian
dianalisis, diharapkan agar guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar
secara lebih baik.
Pengelolaan kelas lebih lanjut, bukan hanya mencangkup kemampuan guru
menciptakan dan mengendalikan keadaan kelas yang tertib, aman dan tenang,
melainkan mencangkup pula kegiatan perencanaan pengadministrasian, pengaturan,
penataan, pelaksanan, dan pengawasan terhadap seluruh kelas yang terdapat
seluruh kelas yang terdapat dalam lingkungan lembaga pendidikan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas, penggunaannya dan lain sebagainya.
D.
Tujuan
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru
dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan
proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional
mengelola kelas sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif guna menunjang
proses pembelajaran
Menurut Usman pengelolaan kelas
mempunyai dua tujuan yaitu:
1. Tujuan umum
pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk
bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
2. Tujuan khususnya
adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar,
menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta
membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Sedangkan Suharsimi Arikunto
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas
dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisien. Menurutnya, sebagai indikator dari sebuah kelas yang
tertib adalah apabila:
1. Setiap anak terus
bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu
akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan
kepadanya.
2. Setiap anak terus
melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja
secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Apabila ada
anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya
kurang semangat dan mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak
tertib.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan, menciptakan, dan memelihara
kondisi yang optimal di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja
dengan baik.
E.
Prinsip–prinsip Pengelolaan Kelas
Menurut Djamarah dan Uzer Usman,
prinsip pengelolaan kelas itu mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Hangat dan
Antusias
Guru harus menunjukkan sikap hangat dan
antusias saat mengajar, apalagi ketika berhubungan dengan siswa. Kehangantan
dan keantusiasan siswa yang diperhatikan oleh guru akan mendatangkan
keberhasilan dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau
cara belajar yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
3. Bervariasi
Kemampuan guru dalam menerapkan
keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar juga merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan untuk mencapain pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Guru yang luwes dn tidak ragu dalam
menerapkan strategi pembelajaran juga salah satu prinsip pengelolaan
pembelajaran yang baik.
5. Penekanan pada hal
yang positif
Penguatan positif lebih diutamakan dari
pada penguatan negetif.
6. Penanaman Disiplin
Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas
agar siswa dapat mengembangkan disiplin diri.
Thomas Gardon mengatakan bahwa hubungan
guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat atau
prinsip-pinsip sebagai berikut :
1. Keterbukaan,
sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu
sama lain.
2. Tanggap bilamana
seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain.
3. Saling
ketergantungan antara satu dengan yang lain.
4. Kebebasan, yang
memperbolehkan setiap orang tumbuh dan berkembang mengembangkan keunikannya,
kreatifitasnya dan kepribadiannya.
5. Saling memenuhi
kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpenuhi.
F.
Indikator Pengelolaan kelas yang Baik
Pengelolaan kelas dapat dikatakan sudah
baik apabila:
1. Kondisi belajar
yang optimal, kondisi belajar yang nyaman, tenang, sejuk sehingga sangat
membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
2. Menunjukkan sikap
tanggap, perilaku positif atau negatif yang muncul di dalam kelas harus dapat
disikapi dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Memusatkan
perhatian kelompok, dengan memusatkan perhatian secara terus menerus terhadap
siswa dapat mempertahankan konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman
siswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
4. Memberikan
petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadi kurangnya konsentrasi siswa
disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan
dicapai.
5. Memberikan teguran
dan penguatan, teguran diberikan untuk mengarahkan tingkah laku siswa, dan
penguat perlu dilakukan untuk memberikan respon positif dengan cara memberikan
pujian dan penghargaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam proses belajar-mengajar, seorang
guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada
murid-muridnya. Tetapi guru dituntut juga untuk memiliki kemampuan untuk memanage
atau mengelola kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian siswa di
kelas, ketika guru dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang
kondusif sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas adalah merupakan
kegiatan yang berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam pengelolaan kelas ini
termasuk pula menertibkan peserta didik yang melakukan berbagai kegiatan yang
tidak ada hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang
mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
Pengelolaan kelas dapat menciptakan,
dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar
dan bekerja dengan baik. Sehingga berdampak terhadap peningkatan prestasi siswa
dalam belajar.
B.
Saran
Setelah membaca uraian di atas, mungkin akan timbul
pemikiran dalam benak pembaca bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami menyatakan bahwa apabila terdapat kekurangan dan kejanggalan
dalam makalah ini, kami mohon saran agar dapat kami perbaiki.
Subscribe to:
Posts (Atom)