Translate

Tuesday, March 13, 2018

Makalah Analisis Pengelolaan Kelas

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa mencapai tujuan seperti menelaah kebutuhan siswa, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan pelajaran kepada siswa, mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai kemajuan siswa adalah contoh-contoh kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan aturan permainan dalam kegiatan kelompok adalah contoh-contoh kegiatan mengelola kelas.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting.
Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses pembelajaran yang optimal menuntut kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan menerapkan pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian pengelolaan kelas?
2.    Apa urgensi pengelolaan kelas?
3.    Apa ruang lingkup pengelolaan kelas?
4.    Apa tujuan pengelolaan kelas?
5.    Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan kelas?
6.    Bagaimana indikator pengelolaan kelas yang baik?

C.      Tujuan Penulisan
             1.     Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
             2.     Untuk mengetahui pentingnya pengelolaan kelas.
             3.     Untuk mengetahui ruang lingkup pengelolaan kelas.
             4.     Untuk mengetahui tujuan pengelolaan kelas.
             5.     Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan kelas.
             6.     Untuk mengetahui indikator pengelolaan kelas yang baik.

  


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pengelolaan Kelas
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan.
Pengelolaan kelas menurut Ahmad Rohani adalah merujuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan, penghentian tigkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketetapan waktu penyelesaian tugas, dan sebagainya).
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono, bahwa pengelolaan kelas adalah suatu rangkaian tingkah laku yang kompleks, di mana guru dituntut untuk mengembangkan dan mengatur kondisi kelas yang akan memungkinkan siswa mencapai tujuan belajar yang efisien.
Dengan demikian, pengelolaan kelas adalah merupakan kegiatan yang berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam pengelolaan kelas ini termasuk pula menertibkan peserta didik yang melakukan berbagai kegiatan yang tidak ada hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.

B.       Pentingnya Pengelolaan Kelas
Pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Oleh sebab itu, manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan   wahana untuk   meningkatkan   kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Dalam pendidikan Indonesia yang berasaskan pendidikan seumur hidup, semua materi pelajaran harus diprogramkan secara sistematis dan berencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan untuk mengembangkan kepribadian bangsa, membina kewarganegaraan, serta memelihara dan mengembangkan budaya bangsa.
Kelas, merupakan suatu lingkungan belajar yang diciptakan berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunitas siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan merupakan kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses pembelajaran yang akseptabel (acceptable).
Guru, berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Proses belajar-mengajar dalam kelas hakikatnya akan melibatkan semua unsur yang ada dalam sekolah yang bersangkutan akan tetapi secara langsung akan terlibat hal-hal sebagai berikut:
1.    Guru sebagai pendidik
2.    Murid sebagai yang dididik
3.    Alat-alat yang dipakai
4.    Situasi dalam dan lingkungan kelas
5.    Kelas itu sendiri
6.    Dan hal lainnya yang sewaktu-waktu terjadi.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.

C.      Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah bersifat menantang dan memacu siswa untuk belajar, memberikan rasa ramah dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan kelas dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, diharapkan agar guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.
Pengelolaan kelas lebih lanjut, bukan hanya mencangkup kemampuan guru menciptakan dan mengendalikan keadaan kelas yang tertib, aman dan tenang, melainkan mencangkup pula kegiatan perencanaan pengadministrasian, pengaturan, penataan, pelaksanan, dan pengawasan terhadap seluruh kelas yang terdapat seluruh kelas yang terdapat dalam lingkungan lembaga pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, penggunaannya dan lain sebagainya.

D.      Tujuan Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses pembelajaran
Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu:
1.    Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
2.    Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurutnya, sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila:
1.    Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
2.    Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang semangat dan mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan, menciptakan, dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik.

E.       Prinsip–prinsip Pengelolaan Kelas
Menurut Djamarah dan Uzer Usman, prinsip pengelolaan kelas itu mencakup hal-hal sebagai berikut:
             1.     Hangat dan Antusias
Guru harus menunjukkan sikap hangat dan antusias saat mengajar, apalagi ketika berhubungan dengan siswa. Kehangantan dan keantusiasan siswa yang diperhatikan oleh guru akan mendatangkan keberhasilan dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
             2.     Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau cara belajar yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk  belajar.
             3.     Bervariasi
Kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapain pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
             4.     Keluwesan
Guru yang luwes dn tidak ragu dalam menerapkan strategi pembelajaran juga salah satu prinsip pengelolaan pembelajaran yang baik.
             5.     Penekanan pada hal yang positif
Penguatan positif lebih diutamakan dari pada penguatan negetif.
             6.     Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas agar siswa dapat mengembangkan disiplin diri.
Thomas Gardon mengatakan bahwa hubungan guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat atau prinsip-pinsip sebagai berikut :
             1.     Keterbukaan, sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lain.
             2.     Tanggap bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain.
             3.     Saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
             4.     Kebebasan, yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan berkembang mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya.
             5.     Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpenuhi.

F.       Indikator Pengelolaan kelas yang Baik
Pengelolaan kelas dapat dikatakan sudah baik apabila:
1.    Kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang nyaman, tenang, sejuk sehingga sangat membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
2.    Menunjukkan sikap tanggap, perilaku positif atau negatif yang muncul di dalam kelas harus dapat disikapi dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3.    Memusatkan perhatian kelompok, dengan memusatkan perhatian secara terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
4.    Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadi kurangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
5.    Memberikan teguran dan penguatan, teguran diberikan untuk mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukan untuk memberikan respon positif dengan cara memberikan pujian dan penghargaan.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dalam proses belajar-mengajar, seorang guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada murid-muridnya. Tetapi guru dituntut juga untuk memiliki kemampuan untuk memanage atau mengelola kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian siswa di kelas, ketika guru dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas adalah merupakan kegiatan yang berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam pengelolaan kelas ini termasuk pula menertibkan peserta didik yang melakukan berbagai kegiatan yang tidak ada hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
Pengelolaan kelas dapat menciptakan, dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik. Sehingga berdampak terhadap peningkatan prestasi siswa dalam belajar.

B.       Saran
Setelah membaca uraian di atas, mungkin akan timbul pemikiran dalam benak pembaca bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami menyatakan bahwa apabila terdapat kekurangan dan kejanggalan dalam makalah ini, kami mohon saran agar dapat kami perbaiki.



No comments:

Post a Comment