Translate

Friday, September 6, 2013

Makalah Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan



MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN



A.           PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang Masalah
Masalah jiwa manusia memang butuh keunikan, sehingga mengundang banyak ahli untuk menyeledikinya. Meskipun demikian, tetap saja penyelidikan-penyelidikan sistematis yang dilakukan hingga kini masih belum mampu menjawab pertanyaan tersebut diatas. Karena itu, banyak ahli yang mengatakan bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia (abstrak). Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan dan peneletian untuk sedikit demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia (psikologi).
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.

2.        Rumusan Masalah
a)         Apa pengertian psikologi pendidikan?
b)        Apa saja ruang lingkup psikologi pendidikan?



B.            PEMBAHASAN
1.        Pengertian Psikologi Pendidikan
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan  ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar  ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[1].
Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran[2]. Selanjutnya, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan[3].
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut  ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan efisiensi di dalam pendidikan[4].
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar[5].

2.        Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Pada dasarnya Ilmu psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu, meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan tingkah laku belajar mengajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi).
Inti persoalan psikologis dalam psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru, terletak pada siswa. Pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan yang khusus diperuntukkan bagi siswa. Karena itu, ruang lingkup pokok bahasan psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, juga berbagai aspek psikologis para siswa khususnya ketika mereka terlibat dalam proses belajar dan dalam proses belajar-mengajar.
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam, yaitu:
1.         Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dan lain sebagainya.
2.         Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3.         Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Sedangkan samuel smith mengemukakan pendapatnya mengenai pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan terbagi menjadi 16 macam, yaitu:
1.         Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of educational psychology).
2.         Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
3.         Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
4.         Perkembangan siswa (growth).
5.         Proses-proses tingkah laku (behavior process).
6.         Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning).
7.         Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition learning).
8.         Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theoris of learning).
9.         Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi (measurement: basic principles and definitions).
10.     Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject matters).
11.     Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of measurement).
12.     Ilmu statistik dasar (element of statistics).
13.     Kesehatan rohani (mental hygiene).
14.     Pendidikan membentuk watak (character educations).
15.     Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah (psychology of secondary school subjects).
16.     Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of elementary school subjects).
Keenam belas pokok bahasan diatas, konon telah dikupas oleh hampir semua ahli yang telah diselediki smith, walaupun porsi (jumlah bagian/jatah) yang diberikan dalam pengupasan tersebut tidak sama.
Karena psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan dan penerapan prinsip-prinsip dan teknik-teknit psikologi kedalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan[6].
Dari rangkaian pokok-pokok bahasan diatas, tampak sangat jelas bahwa masalah belajar (learning) adalah masalah yang paling sentral dan vital, (inti dan amat penting) dalam psikologi pendidikan. Dari seluruh proses pendidikan kegiatan belajar siswa merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini bermakna bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak terpulang kepada proses belajar siswa baik ketika ia berada di dalam kelas maupun diluar kelas.
Selanjutnya, walupun masalah belajar merupakan pokok bahasan sentral dan vital, tidak berarti masalah-masalah lain tidak perlu dibahas oleh psikologi pendidikan. Masalah mengajar (teaching) dan proses belajar mengajar (teaching-learning process) seperti telah penyusun tekankan sebelum ini, juga dibicarakan dengan porsi yang cukup besar dan luas dalam psikologi pendidikan. Betapa pentingnya masalah proses belajar mengajar tersebut, terbukti dengan banyaknya penelitian yang dilakukan dan buku-buku psikologi pendidikan yang secara khusus membahas masalah interaksi instruksional (hubungan bersifat pengajaran antara guru dan siswa[7].



C.           PENUTUP
1.        Kesimpulan
Objek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak pada peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagi peserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.

2.        Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sujanto. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003
Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
M. Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan, cet. VI. Jakarta: Rineka Cipta



[1]Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hlm.1
[2]Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991. H. 232.
[3]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003), hlm. 7.
[4]Muhibbin Syah, Op. Cit.
[5]Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 9
[6]M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. VI, hlm. 12-15
[7]Ibid, hlm. 16

No comments:

Post a Comment