Translate

Friday, August 9, 2013

DIALOG



Menyonsong pagi...
"Semoga kembali  ada perbaiki diri hari ini.
Waktu kian pendek, ajal mengintai, tak bijak menyia-nyia waktu kita"

"Ah, anda selalu bicara kematian..." katanya.

"Iya, karena pada hakikatnya kita kini tengah mengantri didepan gerbang yang bernama ajal"

"Itu menakutkan" jawabnya lagi.

"Ah, anda bohong, saudaraku. Anda bohong tentang ketakutan"

"Aku serius" tukasnya cepat.

"Tidak!!, anda bohong"

"Sumpah, aku benar-benar  takut" jawabnya lagi.

"Jangan bersumpah saudaraku, saya tau anda tidak sungguh-sungguh takut..."

"Kenapa anda bisa menuduh begitu" tanyanya.

"Pernahkah anda berada pada posisi yang menentukan masa depanmu, seperti ujian kenaikan kelas atau ujian kelulusan...?"

"Tentu saja pernah" katanya.

"Apa yang anda lakukan waktu itu...?"

“Belajar dengan keras dan sungguh-sungguh, serta mengurangi waktu hura-hura…”

“Kenapa anda lakukan…?”

"Karena cemas dan takut tidak naik kelas atau tidak lulus" terangnya.
"Benar,  anda takut waktu itu. Tapi tidak sekarang, anda tidak takut menghadapi hari kematianmu…"

"Alasannya...?" tanyanya penasaran.

"Benar anda takut tidak naik kelas/tidak lulus, buktinya anda belajar lebih giat. Nah, sekaragn anda bilang takut menghadapi kematian, tapi anda tidak mempersiapkan diri, anda tidak mengurangi waktu hura-hura & tidak memperbanyak ibadah. Itu menunjukkan bahwa ujian kenaikan kelas/ujian kelulusan lebih menakutkan bagimu"

"Ooo..." ucapnya lirih.

"Saudaraku...
Kurangilah angan-angan keduniaanmu, itu hanya akan melenakanmu. Banyak orang yang sepertimu, mungkin mereka mengira bisa menipu waktu & kematian, padahal sesungguhnya merekalah yang tertipu. Menyangka umur bakal panjang, padahal antara dirimu dengan  ajal  hanya berjarak sehelai tabir, yang pada saat tabir itu tersingkap anda akan terkejut mendapati  kenyataan bahwa kematian begitu dekat dengan  dirimu.  Insyaflah saudaraku..."

"Hmm, anda benar..." gumamnya lirih.

No comments:

Post a Comment